
MENJADI APA ADANYA
Baca sendiri saja buku yang diambil dari kisah nyata ini. Isinya yang frontal membuat buku ini langsung dilarang beredar di sana. Laris di pasar gelap dengan terjemahan ke dalam 25 bahasa, terbukti mahalnya harga sebuah kebenaran
(Majalah COSMOPOLITAN, Ed.Maret 2008)
(Majalah COSMOPOLITAN, Ed.Maret 2008)
Tiap Jumat, seseorang yang tak dikenal menulis cerita menggemparkan tentang empat orang sahabat wanitanya di Riyadh, Saudi Arabia, yang bernama Qamrah, Michelle, Shedim, dan Lumeis, via e-mail ke febuah milis. Isinya begitu menghebohkan, mengungkap tabir wanita muda yang sebenarnya di Riyadh. Meski berlatar belakang pendidikan dan strata sosial yang tinggi, mereka tetap harus takluk terhadap adat dan tradisi nenek moyang juga aturan pemerintah yang super ketat dan konservatif, hingga harus mengejar cinta dengan cara mereka sendiri.
Ada Qamrah yang harus rela menikah dengan pria pilihan keluarganya. Shedim yang ditinggal pergi oleh tunangannya setelah mereka berhubungan intim. Lalu Michelle, wanita keturunan Saudi - Amerika, yang hubungan cintanya dengan Faisai harus berakhir karena ia wanita pilihan Faisai, bukan pilihan orang tuanya.
Bagaimana dengan Lumeis? Baca sendiri saja buku yang diambil dari kisah nyata ini. Isinya yang frontal membuat buku ini langsung dilarang beredar di sana. Laris di pasar gelap dengan terjemahan ke dalam 25 bahasa, terbukti mahalnya harga sebuah kebenaran.
"Kontroverstal. Cukup membuat saya terkejut dengan kenyataan-kenyataan yang ada di dalamnya. Saya sendiri baru tahu kalau sudah lewat Isya, pria tidak boleh masuk ke dalam mal seorang diri. Tak terbayang kalau saya lahir di sana dan harus mengikuti aturan- aturan yang, menurut saya, begitu mengekang."—Diana, 28 tahun.
"Mereka semua masih berstatus ma-hasiswa, tapi kok rasa-rasanya cobaan hidup sudah sangat berat ya? Padahal mereka berasal dari keluarga berada dengan latar belakang pendidikan tinggi. Bagaimana dengan nasib wanita lain dengan status sosial yang beda?" —Tiara, 23 tahun.
Ada Qamrah yang harus rela menikah dengan pria pilihan keluarganya. Shedim yang ditinggal pergi oleh tunangannya setelah mereka berhubungan intim. Lalu Michelle, wanita keturunan Saudi - Amerika, yang hubungan cintanya dengan Faisai harus berakhir karena ia wanita pilihan Faisai, bukan pilihan orang tuanya.
Bagaimana dengan Lumeis? Baca sendiri saja buku yang diambil dari kisah nyata ini. Isinya yang frontal membuat buku ini langsung dilarang beredar di sana. Laris di pasar gelap dengan terjemahan ke dalam 25 bahasa, terbukti mahalnya harga sebuah kebenaran.
"Kontroverstal. Cukup membuat saya terkejut dengan kenyataan-kenyataan yang ada di dalamnya. Saya sendiri baru tahu kalau sudah lewat Isya, pria tidak boleh masuk ke dalam mal seorang diri. Tak terbayang kalau saya lahir di sana dan harus mengikuti aturan- aturan yang, menurut saya, begitu mengekang."—Diana, 28 tahun.
"Mereka semua masih berstatus ma-hasiswa, tapi kok rasa-rasanya cobaan hidup sudah sangat berat ya? Padahal mereka berasal dari keluarga berada dengan latar belakang pendidikan tinggi. Bagaimana dengan nasib wanita lain dengan status sosial yang beda?" —Tiara, 23 tahun.
No comments:
Post a Comment