
THE GIRLS OF RIYADH
EMAIL BERANTAI YANG MENGHEBOHKAN JAGAT RIYADH
EMAIL BERANTAI YANG MENGHEBOHKAN JAGAT RIYADH
Category : Books
Genre : Nonfiction
Author : Rajaa Al Sanea
Judul Buku: The Girls of Riyadh
Penerbit : Ufuk Publishing House
Cetakan I : Desember 2007
Tebal Buku: 406 halaman
Author : Rajaa Al Sanea
Judul Buku: The Girls of Riyadh
Penerbit : Ufuk Publishing House
Cetakan I : Desember 2007
Tebal Buku: 406 halaman
"Dari segi isi, menurutku, buku ini menarik. Gambaran protes sempurna dari seorang feminis tulen yang telah melanglang buana. Yang melihat budaya asal harus segera direformasi demi sebuah kemajuan". (Eva Nurfalah)
Versi asli buku ini diluncurkan dalam bahasa arab pada 2005, dan secepatnya dilarang beredar di Saudi Arabia karena isinya yang menghebohkan. Keberanian buku ini berlanjut bak nyala api di seantero pasar gelap Saudi dan menggemparkan hingga ke belahan Timur tengah lainnya.
Saat kulihat sampul buku ini yang bertuliskan “ International Bestseller” dan “Kisah Nyata, Dilarang Beredar di Saudi Arabia”, keinginantahuanku membuncah. Entahlah, terkadang adrenalin harus dipacu oleh sebuah kalimat yang menggelitik sanubari hingga penasaran menjalar dalam setiap denyut nadi.
Tokoh utama dalam buku terbitan Ufuk Publishing House ini adalah 4 orang gadis Saudi yang menjalin persahabatan sejak kanak-kanak. Mereka adalah : Qamrah, Shedim, Lumeis dan Michelle yang kisah-kisah kehidupan mereka di ceritakan kembali oleh tokoh yang bernama “Aku”.
Buku ini menceritakan berbagai hal yang dialami keempat sahabat itu dalam menghadapi adat istiadat Arab yang keras yang telah membuat mereka tidak merasa berdaya dalam kehidupan.“Pada masyarakatku, perempuan tidak lebih dari sebuah titik ketundukan dan kepasrahan. Para penghuni gardu-gardu keterbatasan. Para penempat ruang-ruang perintah. Berjalan, tersenyum dan menari , semuanya sesuai perintah. Benar-benar tak terbatas keterbatasan mereka. Teramat sempurna kelemahannya. Tak ada peluang untuk bergeser dan menggeser nasib. Roda seperti tak berputar. Waktu bak berhenti. Seakan takdirnya hanyalah untuk lebih cepat mati...”
Menurutku, buku ini dan email berantai yang penulis kirimkan merupakan sebuah bentuk protes atas kerasnya gading keangkuhan dan budaya setempat. Seperti diketahui, bahwa budaya Arab memang mengatur para wanita untuk selalu menerima apa yang telah digariskan keluarga bagi dirinya. Terlebih yang berhubungan dengan masa depan mereka. Jodoh. Mereka harus rela menerima pinangan seorang laki-laki yang telah diseleksi keluarga. Walaupun pada akhirnya hanya derita yang harus mereka rasakan.
Penulis juga memprotes atas sakleknya aturan berinteraksi antara wanita dan pria Arab. Dikisahkan, bila diketahui ada 2 orang berlainan jenis ngobrol di ruang terbuka, bisa dipastikan keduanya akan dijebloskan ke dalam sel tahanan! Meski pertemuan dua orang itu dalam rangka berdiskusi mengenai mata kuliah atau sejenisnya.
Dari segi isi, menurutku, buku ini menarik. Gambaran protes sempurna dari seorang feminis tulen yang telah melanglang buana. Yang melihat budaya asal harus segera direformasi demi sebuah kemajuan.
Bahasanya lumayan bisa dicerna bila kita membaca buku ini tanpa gangguan apapun atau konsentrasi yang terpecah. Hanya alur cerita yang sering meloncat dari satu tokoh ke tokoh yang lain secara tiba-tiba yang mengganggu proses cerna isi cerita secara keseluruhan. Entahlah, mungkin aku yang tak terlalu pandai mencerna kata.
Dari segi cover, juga cukup menggambarkan tipikal wajah-wajah perempuan Arab pada umumnya dan warna hitam juga memberikan informasi bahwa ada sisi gelap dari kehidupan yang dialami para wanita Arab yang akan diungkap dalam buku ini.
Kertas yang digunakan di buku ini memang lain dari buku cetakan penerbit lain. Buku ini menggunakan kertas koran yang bagiku gak ada bedanya dengan kertas jenis lain selama isi buku bisa dinikmati seutuhnya. Sayangnya kaver buku ini seringkali melengkung akibat semakin banyaknya halaman yang dibuka walaupun cara membacaku cukup rapi. Kedua sisi buku sama terbukanya. Tanpa dilipat.
Secara keseluruhan, buku ini bisa dinikmati sebagai sebuah bacaan yang tidak cukup ringan namun juga tidak terlalu berat. So, perlu cukup waktu untuk bisa membaca buku ini secara tuntas dengan proses cerna yang menyeluruh. Tapi lumayan untuk penambah pengetahuan tentang kehidupan perempuan Arab, khususnya di Saudi.
Saat kulihat sampul buku ini yang bertuliskan “ International Bestseller” dan “Kisah Nyata, Dilarang Beredar di Saudi Arabia”, keinginantahuanku membuncah. Entahlah, terkadang adrenalin harus dipacu oleh sebuah kalimat yang menggelitik sanubari hingga penasaran menjalar dalam setiap denyut nadi.
Tokoh utama dalam buku terbitan Ufuk Publishing House ini adalah 4 orang gadis Saudi yang menjalin persahabatan sejak kanak-kanak. Mereka adalah : Qamrah, Shedim, Lumeis dan Michelle yang kisah-kisah kehidupan mereka di ceritakan kembali oleh tokoh yang bernama “Aku”.
Buku ini menceritakan berbagai hal yang dialami keempat sahabat itu dalam menghadapi adat istiadat Arab yang keras yang telah membuat mereka tidak merasa berdaya dalam kehidupan.“Pada masyarakatku, perempuan tidak lebih dari sebuah titik ketundukan dan kepasrahan. Para penghuni gardu-gardu keterbatasan. Para penempat ruang-ruang perintah. Berjalan, tersenyum dan menari , semuanya sesuai perintah. Benar-benar tak terbatas keterbatasan mereka. Teramat sempurna kelemahannya. Tak ada peluang untuk bergeser dan menggeser nasib. Roda seperti tak berputar. Waktu bak berhenti. Seakan takdirnya hanyalah untuk lebih cepat mati...”
Menurutku, buku ini dan email berantai yang penulis kirimkan merupakan sebuah bentuk protes atas kerasnya gading keangkuhan dan budaya setempat. Seperti diketahui, bahwa budaya Arab memang mengatur para wanita untuk selalu menerima apa yang telah digariskan keluarga bagi dirinya. Terlebih yang berhubungan dengan masa depan mereka. Jodoh. Mereka harus rela menerima pinangan seorang laki-laki yang telah diseleksi keluarga. Walaupun pada akhirnya hanya derita yang harus mereka rasakan.
Penulis juga memprotes atas sakleknya aturan berinteraksi antara wanita dan pria Arab. Dikisahkan, bila diketahui ada 2 orang berlainan jenis ngobrol di ruang terbuka, bisa dipastikan keduanya akan dijebloskan ke dalam sel tahanan! Meski pertemuan dua orang itu dalam rangka berdiskusi mengenai mata kuliah atau sejenisnya.
Dari segi isi, menurutku, buku ini menarik. Gambaran protes sempurna dari seorang feminis tulen yang telah melanglang buana. Yang melihat budaya asal harus segera direformasi demi sebuah kemajuan.
Bahasanya lumayan bisa dicerna bila kita membaca buku ini tanpa gangguan apapun atau konsentrasi yang terpecah. Hanya alur cerita yang sering meloncat dari satu tokoh ke tokoh yang lain secara tiba-tiba yang mengganggu proses cerna isi cerita secara keseluruhan. Entahlah, mungkin aku yang tak terlalu pandai mencerna kata.
Dari segi cover, juga cukup menggambarkan tipikal wajah-wajah perempuan Arab pada umumnya dan warna hitam juga memberikan informasi bahwa ada sisi gelap dari kehidupan yang dialami para wanita Arab yang akan diungkap dalam buku ini.
Kertas yang digunakan di buku ini memang lain dari buku cetakan penerbit lain. Buku ini menggunakan kertas koran yang bagiku gak ada bedanya dengan kertas jenis lain selama isi buku bisa dinikmati seutuhnya. Sayangnya kaver buku ini seringkali melengkung akibat semakin banyaknya halaman yang dibuka walaupun cara membacaku cukup rapi. Kedua sisi buku sama terbukanya. Tanpa dilipat.
Secara keseluruhan, buku ini bisa dinikmati sebagai sebuah bacaan yang tidak cukup ringan namun juga tidak terlalu berat. So, perlu cukup waktu untuk bisa membaca buku ini secara tuntas dengan proses cerna yang menyeluruh. Tapi lumayan untuk penambah pengetahuan tentang kehidupan perempuan Arab, khususnya di Saudi.
29/1/08
Tags: ufuk publishing
Next: CLOVERFIELD – Cinta Sampai Mati
1 comment:
See Here or Here
Post a Comment