Petualangan Sang Bandit Ekonomi
"Dia mengungkapkan kegiatan sehari-hari yang dilakoninya untuk memperkosa dan menjarah Dunia Ketiga"
(Republika, 16 September 2007)
Inilah karya kedua yang ditulis John Perkins, seorang yang mengaku sebagai bandit ekonomi (economic hit man). Perkins bekerja pada sebuah konsultan internasional MAIN yang berkedudukan di Amerika Serikat. Untuk bisa masuk lembaga itu, Perkins harus menjalani psikotes berjam-jam yang diselenggarakan Badan Keamanan Nasional AS.
Beratnya beban kehidupan yang dijalani Perkins semasa muda, membuat dia menyimpan dendam membara untuk merengkuh hasratnya dalam mengarungi kerakusan hidup yang didambakannya. Ya, Perkins yakin, motivasi itulah yang membuatnya diterima di MAIN.
Dalam usia yang masih muda, 26 tahun, Perkins memulai petualangannya sebagai penjarah Dunia Ketiga dengan melakukan pekerjaan korporatokrasi kotor.
Tugas utama Perkins adalah membuat laporan fiktif ke IMF atau Bank Dunia agar mengucurkan utang ke negara berkembang hingga akhirnya membelit negara yang bersangkutan.
Dalam buku ini, Perkins menceritakan perjalananannya berkelana ke penjuru Asia, Amerika Latin, TimurTengah, dan Afrika. Dia pun mengungkapkan kegiatan sehari-hari yang dilakoninya untuk memperkosa dan menjarah Dunia Ketiga. "Indonesia (akan) menjadi korban pertamaku," kata Perkins. Inilah salah satu yang menjadi daya tarik buku Perkins.
Dari buku ini pula, pembaca bisa menemukan jawaban, mengapa saat ini timbul dan marak sikap anti-Amerika di hampir seantero dunia. Buku ini sungguh cocok untuk para pengambil kebijakan (ekonomi dan politik) serta para aktivis.
• arif s
"Dia mengungkapkan kegiatan sehari-hari yang dilakoninya untuk memperkosa dan menjarah Dunia Ketiga"
(Republika, 16 September 2007)
Inilah karya kedua yang ditulis John Perkins, seorang yang mengaku sebagai bandit ekonomi (economic hit man). Perkins bekerja pada sebuah konsultan internasional MAIN yang berkedudukan di Amerika Serikat. Untuk bisa masuk lembaga itu, Perkins harus menjalani psikotes berjam-jam yang diselenggarakan Badan Keamanan Nasional AS.
Beratnya beban kehidupan yang dijalani Perkins semasa muda, membuat dia menyimpan dendam membara untuk merengkuh hasratnya dalam mengarungi kerakusan hidup yang didambakannya. Ya, Perkins yakin, motivasi itulah yang membuatnya diterima di MAIN.
Dalam usia yang masih muda, 26 tahun, Perkins memulai petualangannya sebagai penjarah Dunia Ketiga dengan melakukan pekerjaan korporatokrasi kotor.
Tugas utama Perkins adalah membuat laporan fiktif ke IMF atau Bank Dunia agar mengucurkan utang ke negara berkembang hingga akhirnya membelit negara yang bersangkutan.
Dalam buku ini, Perkins menceritakan perjalananannya berkelana ke penjuru Asia, Amerika Latin, TimurTengah, dan Afrika. Dia pun mengungkapkan kegiatan sehari-hari yang dilakoninya untuk memperkosa dan menjarah Dunia Ketiga. "Indonesia (akan) menjadi korban pertamaku," kata Perkins. Inilah salah satu yang menjadi daya tarik buku Perkins.
Dari buku ini pula, pembaca bisa menemukan jawaban, mengapa saat ini timbul dan marak sikap anti-Amerika di hampir seantero dunia. Buku ini sungguh cocok untuk para pengambil kebijakan (ekonomi dan politik) serta para aktivis.
• arif s
No comments:
Post a Comment