Meningkat, Kecenderungan Perselingkuhan di Jakarta
CILEDUG (Pos Kota) – Angka perselingkuhan di Jakarta dan sekitarnya meningkat tajam. Delapan dari 10 lelaki diketahui pernah berselingkuh. Penyebabnya diawali hal sepele, yakni curhat (curahan hati) terhadap teman kerja.“Delapan puluh persen klien saya bermasalah dengan perkawinan mereka. Biasanya suami berselingkuh dengan teman sekantor atau pembantu rumah tangga (PRT),” tutur konsultan keluarga Agus Syafii usai acara ‘Secercah Harapan’ di Rumah Amalia, Ciledug, Senin.
Dia menyarankan pasangan suami istri menghindari curhat terhadap teman sekantor atau sahabat lama. Karena dari curhat akan menimbulkan rasa simpati teman, yang berbunbut meningkatnya kemesraan di antara mereka. “Jika suami memiliki masalah dalam keluarga, jangan curhat kepada teman wanita, atau sebaliknya. Karena biasanya akan berbuntut perselingkuhan. Karena masing-masing akan mencari pelarian,” kata dia.
Menurut Agus, setiap hari rata-rata dirinya menerima 10 pasangan suami istri yang bermasalah dalam perkawinan mereka. Permasalahan utama kebanyakan didominasi perselingkuhan. “Kebanyakan klien saya menginginkan perkawinan mereka utuh kembali. Dari 10 pasangan yang bermasalah, biasanya delapan bisa diselamatkan,” ujar pengarang buku Mukjizat Salat dan Doa ini.
Agus menyebutkan, selain teman kerja, Wanita Idaman Lain (WIL) terbanyak kedua adalah PRT. Perselingkuhan dengan PRT terjadi biasanya saat istri pergi keluar. “Pembantu umumnya sulit menolak keinginan majikan. Pendidikan mereka rendah. Sang majikan awalnya cuma minta dipijit badannya, lalu meningkat menjadi hubungan intim. Tak jarang si pembantu sampai melahirkan,” ujar Agus yang menampung 80 anak yatim piatu di rumahnya di Ciledug.
Untuk menghindari perselingkuhan, Agus menyarankan pasangan suami istri memperkokoh landasan agama dan meningkatkan komunikasi. Dan terpenting, jangan pernah curhat soal permasalahan rumah tangga sendiri kepada teman kerja atau teman lama. “Karena dari curhat akan terlontar pula kejelekan atau aib istri maupun suami. Ini kan kurang sehat,” urai ustad pendiri Rumah Amalia ini. (aby/dms)
Pendiri Rumah Amalia, Agus Syafii yang juga konsultan keluarga menyerahkan buku karyanya berjudul Mukjizat Salat dan Doa kepada peserta pengajian di Ciledug. (aby)
Dia menyarankan pasangan suami istri menghindari curhat terhadap teman sekantor atau sahabat lama. Karena dari curhat akan menimbulkan rasa simpati teman, yang berbunbut meningkatnya kemesraan di antara mereka. “Jika suami memiliki masalah dalam keluarga, jangan curhat kepada teman wanita, atau sebaliknya. Karena biasanya akan berbuntut perselingkuhan. Karena masing-masing akan mencari pelarian,” kata dia.
Menurut Agus, setiap hari rata-rata dirinya menerima 10 pasangan suami istri yang bermasalah dalam perkawinan mereka. Permasalahan utama kebanyakan didominasi perselingkuhan. “Kebanyakan klien saya menginginkan perkawinan mereka utuh kembali. Dari 10 pasangan yang bermasalah, biasanya delapan bisa diselamatkan,” ujar pengarang buku Mukjizat Salat dan Doa ini.
Agus menyebutkan, selain teman kerja, Wanita Idaman Lain (WIL) terbanyak kedua adalah PRT. Perselingkuhan dengan PRT terjadi biasanya saat istri pergi keluar. “Pembantu umumnya sulit menolak keinginan majikan. Pendidikan mereka rendah. Sang majikan awalnya cuma minta dipijit badannya, lalu meningkat menjadi hubungan intim. Tak jarang si pembantu sampai melahirkan,” ujar Agus yang menampung 80 anak yatim piatu di rumahnya di Ciledug.
Untuk menghindari perselingkuhan, Agus menyarankan pasangan suami istri memperkokoh landasan agama dan meningkatkan komunikasi. Dan terpenting, jangan pernah curhat soal permasalahan rumah tangga sendiri kepada teman kerja atau teman lama. “Karena dari curhat akan terlontar pula kejelekan atau aib istri maupun suami. Ini kan kurang sehat,” urai ustad pendiri Rumah Amalia ini. (aby/dms)
Pendiri Rumah Amalia, Agus Syafii yang juga konsultan keluarga menyerahkan buku karyanya berjudul Mukjizat Salat dan Doa kepada peserta pengajian di Ciledug. (aby)
No comments:
Post a Comment