MENYOAL KEMATIAN PUTRA BOS FIAT EDOARDO
..dalam buku itu disebutkan, pelajaran dari kehidupan Edoardo, bukan agar memeluk Islam atau agama tertentu. Justru yang terpenting adalah saat menemukan kebenaran, maka bertahanlah dengan kebenaran itu, meski harus dibayar dengan nyawa
(M IzzulM Masyhadi, Indo Pos, 2010)
Tubuh telungkup itu terlihat sekitar pukul 10.00 pada 15 No¬vember 2000 di kaki jembatan Generale Franco Romano, sekitar 40 km lepas kota Torino, Italia. Franco Romano adalah jembatan double track terpanjang kedua di Italia yang membentang di jalan tol La Vardemare. Luas jembatan tersebut 3 km di atas daratan tinggi Stura di Demonte. Kali pertama yang melihat adalah Carlo Franchini, 51, pegawai Autosrada A-6. Autosrada A-6, sejenis Jasa Marga di Indonesia, adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas lalu lintas di Italia. Bagian kecil dari tanggung jawabnya adalah mengelola 126 km tol La Vardemare yang memisahkan Torino dan Savona.
Sebelumnya, kecurigaan Carlo Franchini bermula dari mobil Fiat Croma yang berlapis baja yang terhenti di jalur darurat, tanpa pengemudi. Dia telah mencari sebisa mungkin. Sayang, hasilnya nihil. Tubuh telungkup yang dievakuasi dari lokasi kejadian itu adalah seorang pria setengah baya. Tingginya hampir dua meter. Wajahnya berjenggot. Ada beberapa luka yang mengeluarkan darah di kepalanya. Tapi, secara keseluruhan fisiknya utuh. Ketika itu, tak ada yang tahu siapa dia. Tapi, sebagian polisi seperti mengenali lelaki itu. Belakangan, polisi menemukan identitas pengendara Fiat Croma. Di surat identitas berwarna merah jambu itu, tertera nama Edoardo Agnelli. Lahir di New York, 9 Juni 1954. Berita yang beredar ketika itu, Edoardo bunuh diri.
Ayah Edoardo adalah Giovanni Agnelli yang lebih tenar dipanggil Gianni, generasi ketiga Agnelli sekaligus pemimpin besar kelompok bisnis Fiat. Orang di Italia menyebut Il Re, Sang Raja. Suatu ketika dia pernah mengatakan, Agnelli adalah Fiat, Fiat adalah Torino, dan Torino adalah Italia. Ini sebuah penegasan merasuknya kerajaan bisnis Agnelli dalam kehidupan Italia modern. Dan Edoardo adalah putra pertamanya, sosok yang di mata orang banyak di Italia dipandang sebagai putra mahkota. Dinasti Agnelli telah berumur satu abad. Perintisnya adalah kakek Edoardo, seorang pensiunan tentara yang banting setir menjadi pebisnis otomotif. Fiat mulai mencuri perhatian banyak orang kaya Eropa setelah mobil-mobil yang mereka produksi memenangkan banyak lomba Grand Prix. Dari bisnis mobil tersebut, nama Agnelli kian melambung, bak layangan diterjang angin. Selanjutnya, Fiat terlibat dalam produksi pasta gigi dan toilet, sernua peralatan rumah tangga yang mengandung mur dan baut, perbankan dan perkreditan, dan asuransi, pembanguanan jalan raya, serta perumahan dan real estate.Usaha Fiat terus melejit setelah kontrol bisnis Fiat jatuh ke tangan Gianni Agnelli pada 1966.
Menurut Thomas L. Friedmen, jurnalis The New York Times, kerajaan bisnis Agnelli adalah yang terbesar di Eropa modern...... Kekayaannya memang berlimpah. Selain Fiat, ada Juventus dan Ferrari. Perusahaan keluarga ada seribu lebih. Buku ini meragukan bunuh diri Edoardo. Kalau kau teliti, akan segera tahu kalau Edoardo mati dibunuh. Kau ingat jasad Edoardo ditemukan nyaris masih utuh ? Tidakkah menurutmu ini aneh untuk seseorang yang divonis bunuh diri dengan melompat dari jembatan setinggi 80 meter ? Hasil penelitian ahli menyebutkan, seseorang yang lompat dari ketinggian 80 meter, dengan berat badan seperti Edoardo—120 kg—, akan menghu-jam tanah dengan kecepatan 150 km per jam (127). Saat Edoardo ditemukan, polisi mendapati sepatu Tod's masih terpasang di kakinya? Tidakkah sepatu itu seharusnya copot dari kakinya mengingat sepatu itu tak bertali dan begitu mudah tanggal setelah melompat dari ketinggian tersebut ? Dan beberapa kejanggalan lain juga disajikan dalam buku karya Musa Kazhim & Alvian Hamzah yang mempunyai tebal 144 halaman.
Dokter yang tercantum namanya dalam surat autopsi, belakangan— setelah delapan tahun sejak kejadian—bersaksi ke Giuseppe Puppo, wartawan investigatif ternama Italia yang pada 2008 silam menerbitkan buku kontroversial dan proaktif menyelediki kematian Edoardo. Dokter itu bilang. dia tak pernah datang ke kamar mayat di Fassano untuk memeriksa jasad Edoardo (130). Sahabat Edoardo. Marco Bava, yang pernah melihat dokumen itu juga memberi kesaksian," dari awal saya menduga ini bukan bunuh diri... Banyak hal yang tak masuk akal......."(131). Sebagian meyakini kalau Edoardo dibunuh. Baik karena keyakinan agamanya, keteguhan mempertahankan apa yang menjadi haknya sebagai pewaris Fiat atau terutama perlawanannya terhadap mafia narkoba yang merajalela di Torino. Dalam sebuah wawancara, Bava menuturkan, kalau Edoardo merasa terancam dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya. Sebagian yang mengenal Edoardo menggambarkan bahwa sosok miliarder.itu adalah pribadi yang menghimpun nilai-nilai kemanusiaan universal. Dia adalah pribadi yang terbuka dan fair. Meski anak orang kaya raya, kendaraannya kesukaannya adalah skuter. Dia juga ikut dalam barisan Luigi Ciotti, seorang pendeta yang mendirikan asosiasi bagi pecandu narkoba yang tak punya rumah. Edoardo menyatukan barisan untuk melawan mafia narkoba yang banyak beroperasi di Torino. Sayang, di keluarganya dia "dipinggirkan". Bahkan, saat Giovanni lengser dari Fiat, bukan Edoardo yang dipilih meneruskan bisnisnya.
Benarkah Edoardo dibunuh? Entahlah, yang jelas, dalam buku itu disebutkan, pelajaran dari kehidupan Edoardo, bukan agar memeluk Islam atau agama tertentu. Justru yang terpenting adalah saat menemukan kebenaran, maka bertahanlah dengan kebenaran itu, meski harus dibayar dengan nyawa. (*)
No comments:
Post a Comment