Tuesday, March 03, 2009



MEMBEDAH ISI OTAK WANITA

Ada sebuah cerita menarik; Pada hari minggu yang cerh, sepasang suami-istri bersama tiga gadis remaja mereka pergi ke pantai. Si ayah mengemudi dengan santai. Ibu duduk di samping suaminya sambil memutar tubuhnya ke belakang setiap beberapa menit untuk ikut mengobrol seru dengan ketiga anak gadis mereka.

Bagi ayah, mereka terdengar seperti berbicara bersamaan sekaligus, sehingga menciptakan suara yang sangat berisik, yang bahkan ia tak dapat memahaminya. Hingga akhirnya, ayah merasa bahwa ini harus dihentikan.
"Tolong, jangan berisik!" teriaknya.
Tiba-tiba suara-suara itu berhenti dengan tegang.
"Mengapa?" tanya istrinya, akhirnya.
"Karena aku sedang mencoba mengemudi dengan baik!" sahut ayah dengan nada bosan. Para wanita itu saling bertatap muka dengan sangat bingung. "Mengemudi dengan baik?" gumam mereka.

Cerita di atas, kutipan bebas dari buku berjudul Why Men Don't Listen And Women Can't Read Maps. Buku karya Allan dan Barbara Pease yang mencoba, 'Mengungkap Perbedaan Pikiran Pria Dan Wanita Agar Sukses Membina Hubungan.'

Bukan rahasia, kalau pola pikir wanita dengan pria memang berbeda. Contoh kasus di atas dapat menjelaskannya. Ibu dan ketiga anak gadisnya tak dapat melihat hubungan antara obrolan mereka dengan kemampuan sang ayah untuk "Mengemudi dengan baik.". Mudah saja penyebabnya, konon, dalam melakukan sesuatu, pria hanya bisa fokus pada satu hal saja. Sedangkan wanita, dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu bersamaan. Ini bukan masalah siapa yang lebih baik, tapi karena wanita dan pria, berbeda.

Cara membacanya mudah saja; kurva-kurva yang menyerupai bentuk otak, mewakili pikiran-pikiran dasar yang dimiliki wanita. Semakin besar bentuknya, maka semakin besar pula kemampuan mereka terhadap suatu hal. Sebagai contoh, wanita lebih terampil berbicara daripada memarkir mobil secara paralel.

Berangkat dari buku itulah kami menyajikan Fokus Utama kali ini, mengenai 'membedah' isi otak wanita. Simpel saja tujuannya, untuk mengajak wanita mengenali, mengatasi dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam pikirannya, seperti mengenali kebutuhan diri akan yang namanya tanggung jawab, mengatasi rasa ragu yang sering datang, sampai mengembangkan kemampuan wanita berbelanja.

Agar lebih lengkap dan kompeten, kami juga memasukkan pendapat-pendapat para ahli dan pakar di bidangnya, pada setiap artikelnya.

Selamat membaca, mudah-mudahan berguna •




No comments:

Twitter Facebook

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes