
OBAMANIA !
Yap. Dari awal Obama udah lebih unggul dibandingkan dengan Hillary. Menurut sebuah survey tentang pemilu di Amrik, Obama ibarat rockstar yang selalu ditunggu fans-nya (Majalah HAI, Maret 2008).
Kenapa sih Barack Obama bisa ngetop ? Perjalanan Senator Illinois ini dalam pemilihan umum Amrik tahun 2008, emang mantep banget. Mewakili partai Demokrat, dia mengalahkan saingannya, Hillary Clinton, 11 kali berturut-turut Sekarang, bisa dibilang hanya John McCain dari Partai Republik yang mungkin bisa mencegahnya menduduki singgasana kepresidenan AS.
Yap. Dari awal Obama udah lebih unggul dibandingkan dengan Hillary. Menurut sebuah survey tentang pemilu di Amrik, Obama ibarat rockstar yang selalu ditunggu fans-nya.
Masih menurut hasil survey itu, nama Hillary dasarnya emang kurang populer. Namanya baru terangkat kalo direndengin dengan nama Clinton di belakangnya. Makanya, nggak tanggung-tanggung, sekarang ada istilah yang menyepelekan Hillary dengan sebutan Biliary, hehehe....
Balik ke Obama! Dari sisi sosok, Obama juga punya nilai tinggi. Lantaran kulitnya hitam, kalo kepilih dia bakal jadi presiden kulit hitam pertama sepanjang sejarah berdirinya negeri Paman Sam, brur. Tapi..., itu kan berat?! Secara di Amrik perbedaan warna kulit merupakan isu yang sensitif sampe sekarang. Maklum, orang-orang Amrik masih suka rasis sih!
Upssss, nggak juga kok. So far Obama udah berhasil mengikis pelan-pelan persepsi tentang perbedaan warna kulit tersebut. Buktinya, hasil penghitungan suara memperlihatkan kalo dia justru populer di negara-negara bagian yang didominasi penduduk kulit putih! Artinya, harapan bisa jadi orang yang bisa menghapus isu rasial di negara ini lumayan gede.
Most of all, yang paling mengagumkan dari Obama, apalagi kalo bukan kemampuannya berorasi. Sebagai orator, dia jago membuat pernyataan yang bisa dikenang sepanjang masa. Lewat sfafemenf-nya yang pedas namun nggak nyela, Obama lihai mengeluarkan pendapat anti-kebijakan Bush tentang pengiriman tentara ke Irak. Lanjut ngomongin sepak terjang Obama di kancah perpolitikan, dia sebenarnya udah mulai "keliatan" sejak tahun 2004. Cuma, saat itu yang dikejarnya masih kursi senator negara bagian Illinois. Obama akhirnya berhasil meraih apa yang dikejarnya dan terkenal dengan statement terkenalnya tentang perubahan yang menurutnya sangat diperlukan rakyat Amrik."Pada akhirnya, ini lah anugerah Tuhan terbesar untuk kita. Sebuah landasan untuk negera ini: kepercayaan terhadap hal-hal yang tak terlihat. Kepercayaan tentang masa depan yang lebih cerah," ujar Obama di depan massa Democratic Convention waktu itu.
Kelar fight buat merebut kursi senator negara bagian Illinois, wacana tentang majunya Obama ke pemilu presiden mulai bergaung. "Obama for President!" begitu yell yang selalu terdengar saban kampanye dimulai. Kampanye Partai Demokrat selalu menjadikan Obama sebagai sorotan utama. Ribuan orang tumpah ruah saban dia naik mimbar. Contohnya pas pesta Demokrat atas kemenangan pertengahan musim pada tahun 2006 di Manchester, New Hampshire. Saat itu, rencananya grup rock gaek Rolling Stones bakal meramaikan. Tapi panitia akhirnya sadar kalo Obama yang muncul, pasti tiketnya sold out.
Sampe-sampe, panitia sempat kepikiran begini: "Sepertinya kami harus membatalkan Rolling Stones. Karena Obama pasti akan menjual tiket paling banyak," kata John Lynch. Untung Rolling Stones nggak jadi dibatalin. Sehingga, duet Obama dengan Rolling Stones jadi kenyataan!
Pertanyaan selanjutnya, siapa yang lebih kenceng diteriakin penonton? Jelas Obama! Obama yang berorasi sambil sekaligus merayakan perilisan bukunya yang berjudul The Audicity of Hope (ssst..., nggak tanggung-tanggung, buku ini didukung presenter kenamaan Oprah Winfrey dalam hal publikasinya Iho!), berhasil membuat sekitar 2500 orang mengelu-elukannya!
Situasi yang sama diterima Obama bukan malem itu aja. Tapi, setiap kali melakukan tur launching bukunya ke tempat-tempat lain.Acara launching buku ini selalu jadi berita di berbagai media. Soalnya, ritual penandatanganan buku oleh Obama udah kayak konser rock! Lengkap dengan 60 jurnalis dan 22 kru kameramen IV yang siap ngeberitain apapun yang terjadi hari itu.
Tur di Marin Civic Centre, San Rafael, California, membuktikan kalo bisnis rumahan berupa pin bertuliskan Barack Obama for President bisa laku keras bila ada tur buku semacam ini. Abis, penonton Obama saat itu nggak kurang 1200 orang, bro
Di hari berikutnya lebih rame. Tur bukunya sampe ke Bellevue Community College yang dihadiri oleh 2500 orang. Banyak di antara mereka yang mengangkat majalah Time edisi terbaru dengan coverline: Why Barack Obama Could Be the Next President?
Tiga bulan setelah Seattle, Obama langsung mendaftarkan diri di Federal Election Commission sebagai salah satu kandidat Presiden Amerika Serikat. Dimulailah petualangannya sebagai "peserta lomba"! Dan, Obama langsung nonjok ya gara-gara jadi satu-satunya calon Presiden Amerika Serikat dari warga kulit hitam.
"Aneka kebijakan yang diputuskan di Washington selama enam tahun terakhir, dan masalah-masalah yang kita abaikan selama itu, telah menempatkan negara kita dalam situasi yang mengkhawatirkan. Perang yang memakan korban dan dana besar harusnya nggak kita tanggung," ujarnya dalam pesan yang direkam ke dalam video pada tanggal 16 Januari 2007, yang menjelaskan kenapa dia memutuskan ikutan dalam presidential race ini.
Tapi sebagai salah satu kontestan, tentunya Obama harus punya ciri khas. Biar terlihat lebih menonjol lagi, plus lebih banyak disukai orang! Bagusnya, Obama pinter mencari kelebihan diri. Karena mengusung perubahan, Obama justru nggak mengikuti kebiasaan kontestan terdahulu.
"Bukan gaya saya menyerang orang atau bersikap kontroversial. Itu sangat nggak produktif. Itu hanya membuat rakyat jadi defensif dan justru bersikap menolak perubahan," begitu Obama menjelaskan gaya berkampanyenya.
Gara-gara sikapnya, Obama langsung dibanding-bandingkan dengan klan Kennedy, terutama Bobby Kennedy, yang memulai karirnya mirip dengan Obama. Lalu, tentu aja ada yang menyamakannya dengan pemimpin kulit hitam tahun 60-an, Martin Luther King Jr., dari segi pembawa perubahan. Well, moga-moga aja nggak sama nasibnya juga! Soalnya dua orang itu mati tertembak, hiiiyyyy....
Karena kerap jadi sorotan publik, Obama pun makin lengket dengan selebriti. Di setiap event - walaupun bukan event berbau politik - dia selalu didekati para pesohor. Sebut aja kayak Tom Cruise, George Clooney, Ben Affleck, dan tentunya Bono. Asal tau aja, semua artis itu udah mengaku kalo dirinya adalah Obamania. Oke kan?
Yap. Dari awal Obama udah lebih unggul dibandingkan dengan Hillary. Menurut sebuah survey tentang pemilu di Amrik, Obama ibarat rockstar yang selalu ditunggu fans-nya.
Masih menurut hasil survey itu, nama Hillary dasarnya emang kurang populer. Namanya baru terangkat kalo direndengin dengan nama Clinton di belakangnya. Makanya, nggak tanggung-tanggung, sekarang ada istilah yang menyepelekan Hillary dengan sebutan Biliary, hehehe....
Balik ke Obama! Dari sisi sosok, Obama juga punya nilai tinggi. Lantaran kulitnya hitam, kalo kepilih dia bakal jadi presiden kulit hitam pertama sepanjang sejarah berdirinya negeri Paman Sam, brur. Tapi..., itu kan berat?! Secara di Amrik perbedaan warna kulit merupakan isu yang sensitif sampe sekarang. Maklum, orang-orang Amrik masih suka rasis sih!
Upssss, nggak juga kok. So far Obama udah berhasil mengikis pelan-pelan persepsi tentang perbedaan warna kulit tersebut. Buktinya, hasil penghitungan suara memperlihatkan kalo dia justru populer di negara-negara bagian yang didominasi penduduk kulit putih! Artinya, harapan bisa jadi orang yang bisa menghapus isu rasial di negara ini lumayan gede.
Most of all, yang paling mengagumkan dari Obama, apalagi kalo bukan kemampuannya berorasi. Sebagai orator, dia jago membuat pernyataan yang bisa dikenang sepanjang masa. Lewat sfafemenf-nya yang pedas namun nggak nyela, Obama lihai mengeluarkan pendapat anti-kebijakan Bush tentang pengiriman tentara ke Irak. Lanjut ngomongin sepak terjang Obama di kancah perpolitikan, dia sebenarnya udah mulai "keliatan" sejak tahun 2004. Cuma, saat itu yang dikejarnya masih kursi senator negara bagian Illinois. Obama akhirnya berhasil meraih apa yang dikejarnya dan terkenal dengan statement terkenalnya tentang perubahan yang menurutnya sangat diperlukan rakyat Amrik."Pada akhirnya, ini lah anugerah Tuhan terbesar untuk kita. Sebuah landasan untuk negera ini: kepercayaan terhadap hal-hal yang tak terlihat. Kepercayaan tentang masa depan yang lebih cerah," ujar Obama di depan massa Democratic Convention waktu itu.
Kelar fight buat merebut kursi senator negara bagian Illinois, wacana tentang majunya Obama ke pemilu presiden mulai bergaung. "Obama for President!" begitu yell yang selalu terdengar saban kampanye dimulai. Kampanye Partai Demokrat selalu menjadikan Obama sebagai sorotan utama. Ribuan orang tumpah ruah saban dia naik mimbar. Contohnya pas pesta Demokrat atas kemenangan pertengahan musim pada tahun 2006 di Manchester, New Hampshire. Saat itu, rencananya grup rock gaek Rolling Stones bakal meramaikan. Tapi panitia akhirnya sadar kalo Obama yang muncul, pasti tiketnya sold out.
Sampe-sampe, panitia sempat kepikiran begini: "Sepertinya kami harus membatalkan Rolling Stones. Karena Obama pasti akan menjual tiket paling banyak," kata John Lynch. Untung Rolling Stones nggak jadi dibatalin. Sehingga, duet Obama dengan Rolling Stones jadi kenyataan!
Pertanyaan selanjutnya, siapa yang lebih kenceng diteriakin penonton? Jelas Obama! Obama yang berorasi sambil sekaligus merayakan perilisan bukunya yang berjudul The Audicity of Hope (ssst..., nggak tanggung-tanggung, buku ini didukung presenter kenamaan Oprah Winfrey dalam hal publikasinya Iho!), berhasil membuat sekitar 2500 orang mengelu-elukannya!
Situasi yang sama diterima Obama bukan malem itu aja. Tapi, setiap kali melakukan tur launching bukunya ke tempat-tempat lain.Acara launching buku ini selalu jadi berita di berbagai media. Soalnya, ritual penandatanganan buku oleh Obama udah kayak konser rock! Lengkap dengan 60 jurnalis dan 22 kru kameramen IV yang siap ngeberitain apapun yang terjadi hari itu.
Tur di Marin Civic Centre, San Rafael, California, membuktikan kalo bisnis rumahan berupa pin bertuliskan Barack Obama for President bisa laku keras bila ada tur buku semacam ini. Abis, penonton Obama saat itu nggak kurang 1200 orang, bro
Di hari berikutnya lebih rame. Tur bukunya sampe ke Bellevue Community College yang dihadiri oleh 2500 orang. Banyak di antara mereka yang mengangkat majalah Time edisi terbaru dengan coverline: Why Barack Obama Could Be the Next President?
Tiga bulan setelah Seattle, Obama langsung mendaftarkan diri di Federal Election Commission sebagai salah satu kandidat Presiden Amerika Serikat. Dimulailah petualangannya sebagai "peserta lomba"! Dan, Obama langsung nonjok ya gara-gara jadi satu-satunya calon Presiden Amerika Serikat dari warga kulit hitam.
"Aneka kebijakan yang diputuskan di Washington selama enam tahun terakhir, dan masalah-masalah yang kita abaikan selama itu, telah menempatkan negara kita dalam situasi yang mengkhawatirkan. Perang yang memakan korban dan dana besar harusnya nggak kita tanggung," ujarnya dalam pesan yang direkam ke dalam video pada tanggal 16 Januari 2007, yang menjelaskan kenapa dia memutuskan ikutan dalam presidential race ini.
Tapi sebagai salah satu kontestan, tentunya Obama harus punya ciri khas. Biar terlihat lebih menonjol lagi, plus lebih banyak disukai orang! Bagusnya, Obama pinter mencari kelebihan diri. Karena mengusung perubahan, Obama justru nggak mengikuti kebiasaan kontestan terdahulu.
"Bukan gaya saya menyerang orang atau bersikap kontroversial. Itu sangat nggak produktif. Itu hanya membuat rakyat jadi defensif dan justru bersikap menolak perubahan," begitu Obama menjelaskan gaya berkampanyenya.
Gara-gara sikapnya, Obama langsung dibanding-bandingkan dengan klan Kennedy, terutama Bobby Kennedy, yang memulai karirnya mirip dengan Obama. Lalu, tentu aja ada yang menyamakannya dengan pemimpin kulit hitam tahun 60-an, Martin Luther King Jr., dari segi pembawa perubahan. Well, moga-moga aja nggak sama nasibnya juga! Soalnya dua orang itu mati tertembak, hiiiyyyy....
Karena kerap jadi sorotan publik, Obama pun makin lengket dengan selebriti. Di setiap event - walaupun bukan event berbau politik - dia selalu didekati para pesohor. Sebut aja kayak Tom Cruise, George Clooney, Ben Affleck, dan tentunya Bono. Asal tau aja, semua artis itu udah mengaku kalo dirinya adalah Obamania. Oke kan?
No comments:
Post a Comment