
SEMUA ORANG BISA TERBANG
KISAH SUKSES AIR ASIA
KISAH SUKSES AIR ASIA
Dan dalam usianya yang muda, AirAsia telah menjadi pembuka jalan dalam banyak aspek. la adalah maskapai pertama di dunia yang mengenalkan sistem pemesanan via SMS dan maskapai pertama di Asia yang memanfaatkan situs web multibahasa. AirAsia sebagai trendsetter maskapai udara hemat biaya di Asia semakin yakin untuk terus bertumbuh. (Majalah Success, Februari 2008)
Dahulu, naik pesawat adalah sesuatu yang mahal dan tak terjangkau. Ibarat mimpi jika bisa sampai ke negeri orang. Namun sekarang, dengan beberapa puluh ribu rupiah saja kita dapat pergi ke luar negeri. Dan salah satu maskapai yang terdepan mewujudkan mimpi terbang murah itu adalah AirAsia. Bagaimanakah awal mula maskapai merah ini? Buku karya Sen Ze & Jayne Ng. . The Air Asia Story, Kisah Maskapai Tersukses di Asia mengupas dengan ringkas dan padat mengenai perjalanan Best Low Cost Airline ini, bagaimana ia bisa untung padahal tiket yang dijual amat murah, apa yang bisa kita ambil dari strategi bisnis yang dianut AirAsia, dan bagaimana ia mampu menyelesaikan segala kendala dan rintangan.
Bab pertama dalam buku ini menerangkan kisah awal AirAsia didirikan oleh Datuk Tony Fernandez -yang dulunya bekerja di Warner Music Asia. Ia mengambil alibi perusahaan penerbangan itu dari DRB-Hicom Bhd dengan nilai 1 milyar ringgit. AirAsia pun tinggal landas dan diluncurkan ulang pada Januari 2002. Hanya dalam waktu tujuh bulan, perusahaan ini mengumumkan keuntungan Rp. 48,5 milyar dan neraca stabil!
Ada beberapa faktor penentu kesuksesan AirAsia. Salah satunya adalah model armada biaya rendah. Beberapa cara maskapai ini menekan harga tiket adalah dengan, meniadakan makanan, menggunakan awak, kabin yang sama untuk penerbangan balik ke pemberangkatan sambil membawa penumpang baru, penjualan tiket online guna menghindari konter dan stafnya.
Kesuksesan AirAsia sebagai Airline of the Year 2007 tak terlepas dari kerja keras semua elemen di maskapai tersebut. Masa-masa sulit juga dialami oleh airlines ini seperti berjuang mendapatkan terminal angkutan biaya rendah, bersaing dengan armada nasional MAS yang dibiayai pemerintah Malaysia, dan mendapatkan hak mendarat di Singapura. Kehadiran maskapai berbiaya rendah ini juga memancing munculnya airlines murah sebagai pesaing. Saat ini AirAsia mesti bersaing dengan Tiger Airways (Singapura), JetStar Asia (Australia), One-Two-Go (Thailand), Cebu Pacific (Philipina), IndiGo (India), dan Oasis (Hong Kong).
Dari nol sampai besar seperti sekarang Air Asia tidak pernah mendapat pembiayaan dari sindikasi yang kaya atau pemerintah. Pemegang sahamnya adalah orang-orang dari berbagai macam industri dengan pengalaman dan hasrat untuk merealisasikan impian besar semacam itu. Mereka adalah Conor McCarthy, Datuk Pahamin Rajab, Datuk Kamarudin Meranun, Raja Mohd Azmi, Aziz Bakar, serta John Francis Tierney. Dan dalam usianya yang muda, AirAsia telah menjadi pembuka jalan dalam banyak aspek. la adalah maskapai pertama di dunia yang mengenalkan sistem pemesanan via SMS dan maskapai pertama di Asia yang memanfaatkan situs web multibahasa. AirAsia sebagai trendsetter maskapai udara hemat biaya di Asia semakin yakin untuk terus bertumbuh. (inuk)*
44 | SUCCESS NOMOR 2/TH. II/FEBRUARI 2008
Bab pertama dalam buku ini menerangkan kisah awal AirAsia didirikan oleh Datuk Tony Fernandez -yang dulunya bekerja di Warner Music Asia. Ia mengambil alibi perusahaan penerbangan itu dari DRB-Hicom Bhd dengan nilai 1 milyar ringgit. AirAsia pun tinggal landas dan diluncurkan ulang pada Januari 2002. Hanya dalam waktu tujuh bulan, perusahaan ini mengumumkan keuntungan Rp. 48,5 milyar dan neraca stabil!
Ada beberapa faktor penentu kesuksesan AirAsia. Salah satunya adalah model armada biaya rendah. Beberapa cara maskapai ini menekan harga tiket adalah dengan, meniadakan makanan, menggunakan awak, kabin yang sama untuk penerbangan balik ke pemberangkatan sambil membawa penumpang baru, penjualan tiket online guna menghindari konter dan stafnya.
Kesuksesan AirAsia sebagai Airline of the Year 2007 tak terlepas dari kerja keras semua elemen di maskapai tersebut. Masa-masa sulit juga dialami oleh airlines ini seperti berjuang mendapatkan terminal angkutan biaya rendah, bersaing dengan armada nasional MAS yang dibiayai pemerintah Malaysia, dan mendapatkan hak mendarat di Singapura. Kehadiran maskapai berbiaya rendah ini juga memancing munculnya airlines murah sebagai pesaing. Saat ini AirAsia mesti bersaing dengan Tiger Airways (Singapura), JetStar Asia (Australia), One-Two-Go (Thailand), Cebu Pacific (Philipina), IndiGo (India), dan Oasis (Hong Kong).
Dari nol sampai besar seperti sekarang Air Asia tidak pernah mendapat pembiayaan dari sindikasi yang kaya atau pemerintah. Pemegang sahamnya adalah orang-orang dari berbagai macam industri dengan pengalaman dan hasrat untuk merealisasikan impian besar semacam itu. Mereka adalah Conor McCarthy, Datuk Pahamin Rajab, Datuk Kamarudin Meranun, Raja Mohd Azmi, Aziz Bakar, serta John Francis Tierney. Dan dalam usianya yang muda, AirAsia telah menjadi pembuka jalan dalam banyak aspek. la adalah maskapai pertama di dunia yang mengenalkan sistem pemesanan via SMS dan maskapai pertama di Asia yang memanfaatkan situs web multibahasa. AirAsia sebagai trendsetter maskapai udara hemat biaya di Asia semakin yakin untuk terus bertumbuh. (inuk)*
44 | SUCCESS NOMOR 2/TH. II/FEBRUARI 2008
1 comment:
makasi ya, sangat membantu dalam pengerjaan studi kasus saya tentang kesuksesan air asia...
Post a Comment