
Diskusi Buku Dosa – Dosa Media Amerika
“Sudah saatnya anda tidak lagi menjadi korban manipulasi media Barat. Mulailah berusaha meneliti berita – berita yang kita terima yang datang dari mereka”, tutur Jerry D Gray, penulis buku Dosa – Dosa Media Amerika dalam acara diskusi buku tersebut di pameran buku IKAPI, Ahad 9 Juli 2006. Pembicara lainnya, Drs. Daud Musa atau yang lebih akrab dikenal “Pak Daeng”, pakar intelejen tiga zaman, yang juga mantan staff intelejen bidang khusus membedah buku tersebut dari aspek intelejen. Acara yang dimoderatori oleh Ahmad Taufiq, dari penerbit Ufuk Press ini dihadiri sekitar 100 pengunjung yang sebagian tidak mendapatkan kursi.
Fakta bahwa media barat telah melakukan kecurangan dan manipulasi (lies) terhadap apa yang mereka sampaikan terekam amat gamblang dalam buku ini. Walaupun ini bukan hal yang baru, namun Jerry secara tekun melalui research – nya memaparkan contoh beberapa pemutarbalikan fakta tersebut secara analitis dalam buku setebal 251 hal tersebut.
“Jurnalisme hanya memberitakan sebuah fakta. Jika ada berita, namun tidak memiliki fakta, maka sesungguhnya ini tidak lebih sebuah propaganda ataupun aktivitas spionase”, ujarnya. Inilah salah satu dari sekian argumen yang bisa menjelaskan aksi – aksi brutal Bush menyerang Irak, dimana peran media Barat yang seharusnya berperan sebagai jurnalis yang memberitakan fakta - tanpa mencampuradukan opini - telah berubah menjadi alat propaganda yang hanya memberitakan berita – berita yang menguntungkan kepentingan Barat (baca: pemerintahan AS).
Di session kedua, Pak Daeng melihat bahwa Indonesia sejak tahun – tahun terdahulu telah menjadi target “Balkanisasi” seperti yang terjadi pada negara Yugoslavia yang akhirnya terpecah menjadi beberapa negara. Indonesia di disain akan dipecah menjadi beberapa negara kecil. Ia mensinyalir proses ini melibatkan beberapa jaringan media massa yang ia sebut sebagai Jaringan Yesuit, yang tidak lain perpanjangan tangan dari kepentingan Barat. Jaringan ini berkedok teologi pembebasan Protestan, namun dalam kenyataannya agama itu hanya digunakan sebagai topeng saja.
Bapak yang tetap semangat di usianya yang telah mencapai 66 tahun ini, menyebut beberapa tokoh populer (off the record) yang sering menjadi pembicara di beberapa seminar, termasuk dalam kelompok ini. Namun skenario tersebut hingga saat ini gagal total, karena para pemimpin kita memiliki warisan persatuan yang cukup kuat dengan adanya Sumpah Pemuda dll.
Jalannya diskusi sendiri berlangsung cukup hangat. Jerry yang telah tinggal di Indonesia lebih dari 10 tahun dan beristerikan perempuan Indonesia, menyampaikannya dalam bahasa Indonesia yang cukup fasih. Ketika salah seorang penanya menanyakan apakah ia tidak takut pemerintah AS akan bertindak terhadap hasil karya tulisnya ini. Jerry menjawab, bahwa ia tidak memikirkan dirinya, namun lebih memikirkan kepentingan orang banyak. “Kalau memang terjadi sesuatu yang berbahaya saya sudah siap. Semoga Allah akan memasukan saya ke dalam surga – Nya nanti, tuturnya.
Sebelumnya pihak penerbit, Ufuk Press, dalam pengantar diskusi melalui moderator menyampaikan alasan menerbitkan buku yang secara tema cukup konfrontatif ini. Singkatnya buku ini telah dipertimbangakan dengan cukup matang dan sesuai dengan kebijakan Ufuk Press yang berusaha konsisten menerbitkan buku – buku yang informatif. Informatif disini diartikan, buku tersebut dapat memberikan sebuah wawasan baru, hingga memberikan perspektif yang memperkaya cara pandang pembaca (kunjungi situs: www.ufukpress.com).
Sebagai seorang penulis Jerry termasuk cukup produktif dalam menulis. Mantan karyawan pertama yang membangun dan mengembangkan infrastruktur televisi berita pertama di Indonesia, Metro TV ini, paling tidak dalam beberapa tahun terakhir ini telah menghasilkan empat buah buku diantaranya: 9/11 (GIP), American Shadow Government (GIP), dan Bayang – Bayang Gurita (Iqro’ Insan Press). Khusus buku Dosa – Dosa Media Amerika ini Jerry mempercayakan kepada Ufuk Press. Setelah dua minggu di rilis penjualan buku ini termasuk cukup bagus di beberapa toko buku ternama seperti: Gramedia, Gunung Agung dll.
Diskusi yang terselenggara atas kerjasama penerbit Ufuk Press dengan panitia pameran IKAPI ini dimulai dari pukul 16:00 dan berakhir pukul 17: 30, sekaligus menjadi penutup dari rangkaian diskusi selama pameran buku.
Usai acara, hadirin juga menyempatkan untuk mendapatkan tanda tangan (book signing) dari penulisnya langsung. Jerry juga melayani acara penandatanganan buku di stand Ufuk Press no. 139.
Rencananya Jerry juga akan melakukan roadshow diskusi buku di beberapa tempat. Pada tanggal 16 Juli 2006, pukul 12:30 – 15:00 WIB mendatang akan ada diskusi buku di toko buku Walisongo, Kwitang, Jakarta Pusat. Bagi yang ingin mengenal Jerry dan mendiskusikakan buku ini, jangan sampai ketinggalan!
No comments:
Post a Comment