
EDOARDO AGNELLI,KONSPIRASI PEMBUNUHAN YANG TAK PERNAH TUNTAS TERUNGKAP
Di tangan Agnelli, Fiat Tampil Lebih Dari Sekedar Perusahaan. Sebuah kota dalam negara” (Time)
Agnelli ? Mungkin tidak banyak warga Indonesia tahu. Tetapi bagi sebagian warga Eropa khususnya, nama Agnelli adalah segalanya. Nama tersebut bagaikan nama sebuah dinasti yang akan membuat gentar bagi banyak kalangan yang mendengarya. Lewat sebuah racik strategi ekspansi yang ofensif, lahirlah sebuah brand otomotif yang begitu mendunia. Fiat dan Ferrari. Hanya itu ? Tentu tidak. Juventus FC juga lahir dan dibesarkan dari trah dinasti kebesaran Agnelli. Siapa sangka jika kehebatan seorang Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, atau Gianluigi Cannavaro cemerlang dan kinclong lewat sentuhan manajemen di bawah tangan dingin dinasti Agnelli.
Adalah Edoardo Agnelli sebagai generasi pewaris raksasa kerajaan bisnis Eropa (Fiat, Ferrari dan Juventus) yang membuat banyak orang terkesima dan menggeleng-gelengkan kepala begitu keras ketika melihat kekayaan keluarganya yang begitu berlimpah. Gianni Agnelli—sang ayah—adalah tokoh Agnelli yang membawa keluarga besarnya ke masa-masa keemasan tanpa batas. Di tangannya, pada tahun 1966, Fiat Motor corp mencatat rekor produksi mobil dengan mencapai angka 1.750.000 mobil. Di tangannya pula, Fiat menjelma menjadi raksasa kebangkitan industri Italia dengan memproduksi turbin, pesawar jet tempur, mesin diesel dan peralatan pertanian. Tidak aneh, pada masa itu ia mencapai kekayaan hingga 2,1 miliar US$ dengan mengoperasikan 22 pabrik di sekitar Torino dan mempekerjakan 157.000 karyawan. Padahal pada masa itu, Italia masih masuk sebagai negara Eropa yang “berbenah” selepas kekalahan dan kebangkrutan panjangnya dalam Perang Dunia II (PD II).
Di balik kecemerlangan keluarga Agnelli, Eduardo memberikan peran dan posisi yang penting di dalam perkembangan dan kecemerlangan Fiat, Ferrari dan Juventus. Ia dipercaya oleh Gianni Agnelli—sang ayah—untuk melanjutkan bisnis dan kontribusi keluarga kepada Italia dan dunia. Di tengah upaya yang begitu dramatis dalam membiakkan Edoardo Agnelli mengembangkan kontribusi bisnis keluarga besarnya dalam bidang sosial. Ia banyak membantu komunitas-komunitas super miskin yang tersebar di benua Afrika meskipun tangan-tangan mafia yang ingin menguasai bisnis dan perdagangan di Italia tidak senang dengan langkah-langkah Edoardo Agnelli.
Pada tanggal 15 November 2000, Edoardo Agnelli ditemukan tewas pertama kali di jembatan Generale Franco Romano. Mayatnya tertelungkp menghadapo tanah dengan wajah yang sulit dikenali. Namun, polisi Italia menemukan identitas di saku celananya. Lucunya, meski pihak polisi mengaku akan menginvestigasi kematiannya (yang diklaim bunuh diri) tetapi pihak dokter sudah menerbitkan surat rekomendasi pemakaman sore harinya tanpa pernah sekalipun melakukan otopsi.
Apakah Edoardo Agnelli dibunuh secara sengaja ?
Banyak investigasi pribadi orang terdekat Edoardo Agnelli dilakukan sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap polisi Italia. Diantara investigasi tersebut telah dibukukan dalam bahasa Italia diantaranya Otanta Metri Di Mistero karya Giuseppe Puppo. Agaknya, untuk pembaca tanah air, buku Edoardo Agnelli terbitan Ufuk Publishing House cukup memberikan banyak fakta dan informasi mengenai investigasi kematian Edoardo Agnelli yang janggal dalam bahasa Indonesia. Dengan begitu, di balik hingga binggar pertandingan Juventus di lapangan hijau atau di tengah cuaca panas sirkuit Monza tempat kuda jingkrak bercokol kita tidak ahistoris tentang betapa besar peranan Edoardo Agnelli dalam menyuguhkan tim terbaik untuk dinikmati pecinta warta di seluruh dunia
Report by Muhammad Sadan
No comments:
Post a Comment