
TIDAK ADA REGULASI PASTI
Bakar Bilfagih,
Editorial & Production Director Ufuk Publishing House
Bakar Bilfagih,
Editorial & Production Director Ufuk Publishing House
Kalau kita berbicara masalah best seiler, maka yang akan kita bahas ya... tentang "selling"-nya; kuantitasnya, bukan kualitasnya. Artinya, indikator yang menentukan buku disebut besr seiler adalah capaian penjualan buku tersebut. Perhitungannya mengacu pada jumlah ekslemplar buku yang terjual dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, buku-buku besr seller ini belum tentu the best secara isi atau kualitas. Mungkin buku-buku yang the best secara kuantitas juga secara kualitas baru dapat dibuktikan ketika buku tersebut diapresiasi atau mendapatkan semacam award dari sebuah intitusi. Akan tetapi, banyak juga buku-buku yang mengalami best seiler, namun isinya bisa dikatakan "sampah", karena nggak ada "something" yang mencerahkan untuk pembaca. Meski demikian, tak dipungkiri bahwa kualitas isi buku itu juga menjadi salah satu penentu sebuah buku mengalami best seiler di pasaran. Tapi sekali lagi, ini bukan hal yang mutlak. Bisa saja karena efek berantai, misalnya ditulis oleh artis, orang jadi pensaran, maka buku itu jadi banyak yang beli, kemudian laku.
Ukuran besr seller di Ufuk sendiri adalah bila buku tersebut menembus angka penjualan 10.000 eks dalam kurun waktu 3-6 bulan. Ufuk juga menerbitkan karya-karya terjemahan yang mengalami bestseller di negara asalnya, tapi itu juga bukan jaminan buku itu akan mengalami pencapaian yang sama (baca: bestseller) ketika diterbitkan di Indonesia. Hal ini karena dipengaruhi oleh factor-faktor, seperti isu yang berkembang tidak sama, atau tema yang diangkat sudah terlalu umum di sini, dan lain sebagainya. Akan tetapi, Ufuk memutuskan menerbitkan buku-buku terjemahan yang mengalami best seiler itu karena penting untuk diketahui oleh pembaca di Indonesia.
Patokan yang menjadi standar di Ufuk mungkin akan berbeda dengan patokan atau standar di penerbit lain. Ada yang mematok angka 3000, sudah dibilang best seiler, atau 6.000. Itu hak masng-masing penerbit, karena memang tidak ada regulasi yang pasti, baik dari organisasi induk penerbitan, seperti IKAPI, maupun dan pemerintah yang mengatur tentang aturan main penerbitan di Indonesia, salah satunya tentang standar buku dikategorikan best seller. Disinilah pembaca yang harus aktif dan lebih cerdas. Sekarang kan buku yang akan dibeli biasanya ada sample yang bisa dibaca di toko buku. Memang, tidak mungkin juga membaca seluruh isi buku tersebut. Tapi itu juga bisa menjadi suatu upaya membeli buku yang diharapkan oleh pembaca itu sendiri. Media massa juga harusnya mengambil peran dalam mengawasi sistem penjualan atau trik dagang para penerbit yang nakal.
Ukuran besr seller di Ufuk sendiri adalah bila buku tersebut menembus angka penjualan 10.000 eks dalam kurun waktu 3-6 bulan. Ufuk juga menerbitkan karya-karya terjemahan yang mengalami bestseller di negara asalnya, tapi itu juga bukan jaminan buku itu akan mengalami pencapaian yang sama (baca: bestseller) ketika diterbitkan di Indonesia. Hal ini karena dipengaruhi oleh factor-faktor, seperti isu yang berkembang tidak sama, atau tema yang diangkat sudah terlalu umum di sini, dan lain sebagainya. Akan tetapi, Ufuk memutuskan menerbitkan buku-buku terjemahan yang mengalami best seiler itu karena penting untuk diketahui oleh pembaca di Indonesia.
Patokan yang menjadi standar di Ufuk mungkin akan berbeda dengan patokan atau standar di penerbit lain. Ada yang mematok angka 3000, sudah dibilang best seiler, atau 6.000. Itu hak masng-masing penerbit, karena memang tidak ada regulasi yang pasti, baik dari organisasi induk penerbitan, seperti IKAPI, maupun dan pemerintah yang mengatur tentang aturan main penerbitan di Indonesia, salah satunya tentang standar buku dikategorikan best seller. Disinilah pembaca yang harus aktif dan lebih cerdas. Sekarang kan buku yang akan dibeli biasanya ada sample yang bisa dibaca di toko buku. Memang, tidak mungkin juga membaca seluruh isi buku tersebut. Tapi itu juga bisa menjadi suatu upaya membeli buku yang diharapkan oleh pembaca itu sendiri. Media massa juga harusnya mengambil peran dalam mengawasi sistem penjualan atau trik dagang para penerbit yang nakal.
1 comment:
kalo butuh freelance desain grafis, main2 ya ke blog saya?!
Post a Comment