
SATIRE BAGI WAKIL RAKYAT TIDAK TERHORMAT
Oleh: ERIK PURNAMA PUTRA
Jika kita mengikuti perkembangan tentang sepak terjang anggota dewan di Indonesia, pastinya kita bakal geleng-geleng kepala melihat perilaku penghuni Gedung DPR Senayan. Pasalnya, hampir semua berita yang ada di media massa isinya menyoroti beragam tindak tanduk keburukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Namun ternyata kondisi itu juga terjadi di negeri Indosiasat. Sebagai negeri penganut demokrasi terbesar di dunia, negara Indosiasat juga mengalami permasalahan yang sama dengan Indonesia. Masalahnya adalah penghuni gedung parlemen di negeri Indosiasat memiliki tabiat yang sangat buruk dan citranya di mata masyarakat berada pada titik nadir.
Kasak kusuk negatif yang berkembang di masyarakat menyebutkan jika kebobrokan anggota dewan sudah sangat parah dan perilakunya tidak mencerminkan sebagai anggota dewan yang dipilih rakyat. Karena itu, masyarakat negeri Indosiasat menganggap bahwa sebagian besar moral anggota dewan sudah tidak benar.
Menyikapi keadaan tersebut, seorang anggota dewan negeri Indosiasat dari partai yang cukup besar, Abu Semar, tergerak hatinya untuk menuliskan- seluruh pengalaman yang terjadi dari dalam gedung parlemen. Tujuannya hanya satu, agar masyarakat negeri Indosiasat bisa mengetahui secara langsung tabiat buruk legislatornya yang selama ini tidak diketahui masyarakat.
Dari hasil penulisan Abu Semar, didapatkan 33 cerita tentang sisi gelap perilaku anggota dewan yang belum pernah terekspose ke media massa. Sungguh mengejutkan, skandal yang terjadi di negeri Indosiasat sangat beragam, mulai kasus seks, korupsi, hingga abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) terus berlangsung tanpa pernah disadari oknum anggota dewan bersangkutan.
Sebagaimana masyarakat tahu, selain mendapatkan berbagai fasilitas dan pelayanan kelas satu, setiap anggota dewan jyga berhak memiliki satu sekretaris pribadi yang ditugaskan untuk membantu pekerjaannya. Dan anggota dewan sendiri yang mengangkatnya. Karena itu, banyak anggota dewan yang mengangkat sekretaris dengan lebih mempertimbangkan aspek fisik (kecantikan)- daripada skill yang sesuai dengan pekerjaan sekretaris.
Banyaknya penghuni parlemen yang lebih memiliki sekretaris cantik memunculkan kabar burung bahwa ada beberapa anggota dewan yang menjalin hubungan affair dengan sekretarisnya. Kabar itu menjadi kenyataan suatu pagi ketika cleaning service menemukan kondom bekas di salah satu ruang anggota dewan.
Kabar heboh itu langsung tersebar ke seluruh penjuru penghuni gedung parlemen dan menjadi perbincangan hangat di kalangan anggota dewan lainnya. Kabar yang berkembang mengatakan bahwa ada anggota dewan dari salah satu fraksi besar yang terlibat permainan seks dengan sekretaris pribadinya. Dari penuturan Abu Semar, hal tersebut lumrah dijumpai di kalangan anggota legislator, namun hanya satu yang berhasil terdeteksi media.
Kasus ditemukannya video adegan mesum milik Ambura Duliman, dari Fraksi Pohon Kuning yang ketahuan selingkuh dengan Putri Gina juga ramai dan menjadi topik utama perbincangan anggota dewan. Padahal dilingkungan teman-temannya, Ambura Duliman adalah sosok dengan religiusitas tinggi, memiliki pergaulan luas, dan berpenampilan kalem. Sayangnya, dia tidak mampu menjaga diri hingga kebablasan menjalin hubungan dengan penyanyi dangdut langganan Partai Pohon Kuning. Tentu saja setelah rekaman adegan mesumnya tersebar luas ke masyarakat, dia dicopot oleh partainya dan harus meninggalkan statusnya sebagai anggota dewan negeri Indosiasat.
Ada lagi kasus menarik, namun sungguh memalukan yang dilakukan anggota parlemen dari negeri Indosiasat. Kasus itu terjadi ketika delapan anggota parlemen Indosiasat mendapat undangan gratis melakukan kunjungan ke negeri Matahari Terbit. Di negara Jepang, mereka diundang untuk lebih mengenal sistem politik, ekonomi, dan budaya masyarakat negeri Sakura.
Selama di sana, kedelapan wakil rakyat dari negeri Indosiasat diajak mengunjungi kawasan industri dan berkeliling melihat gedung istana kekaisaran guna lebih memperdalam wawasan tentang negara Jepang. Selama kunjungan tersebut, peserta dari negeri Indosiasat dibebaskan dari segala biaya apa pun. Namun, banyak yang kaget ketika di luar dugaan mereka dimintai tagihan untuk membayar kegiatan yang baru dilakukannya. Tak dinyana, ternyata setelah diberi penjelasan oleh guide resmi pemerintah, dijabarkan jika untuk paket kegiatan menonton film porno harus bayar sendiri sendiri, karena pemerintahan Jepang tidak menanggung biaya untuk kegiatan yang ternyata digemari anggota parlemen negeri Indosiasat tersebut. Karena itu, ketika diminta membayar mereka membayar tagihan dengan sikap kikuk (hal.56). Menggelikan, namun sangat memalukan karena mereka telah mencoreng nama baik negeri Indosiasat.
Buku karya Abu Semar ini menggunakan tipologi jurnalisme sketsa, bertutur dari deskripsi dan paparan yang episodik, tidak mendalam, yang berbalut dengan sentuhan gonzo (humor) dengan tambahan elemen satire (sindiran) yang merupakan manifestasi perilaku anggota parlemen.
* Peresensi adalah mahasiswa dan aktivis pers UMM
Namun ternyata kondisi itu juga terjadi di negeri Indosiasat. Sebagai negeri penganut demokrasi terbesar di dunia, negara Indosiasat juga mengalami permasalahan yang sama dengan Indonesia. Masalahnya adalah penghuni gedung parlemen di negeri Indosiasat memiliki tabiat yang sangat buruk dan citranya di mata masyarakat berada pada titik nadir.
Kasak kusuk negatif yang berkembang di masyarakat menyebutkan jika kebobrokan anggota dewan sudah sangat parah dan perilakunya tidak mencerminkan sebagai anggota dewan yang dipilih rakyat. Karena itu, masyarakat negeri Indosiasat menganggap bahwa sebagian besar moral anggota dewan sudah tidak benar.
Menyikapi keadaan tersebut, seorang anggota dewan negeri Indosiasat dari partai yang cukup besar, Abu Semar, tergerak hatinya untuk menuliskan- seluruh pengalaman yang terjadi dari dalam gedung parlemen. Tujuannya hanya satu, agar masyarakat negeri Indosiasat bisa mengetahui secara langsung tabiat buruk legislatornya yang selama ini tidak diketahui masyarakat.
Dari hasil penulisan Abu Semar, didapatkan 33 cerita tentang sisi gelap perilaku anggota dewan yang belum pernah terekspose ke media massa. Sungguh mengejutkan, skandal yang terjadi di negeri Indosiasat sangat beragam, mulai kasus seks, korupsi, hingga abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) terus berlangsung tanpa pernah disadari oknum anggota dewan bersangkutan.
Sebagaimana masyarakat tahu, selain mendapatkan berbagai fasilitas dan pelayanan kelas satu, setiap anggota dewan jyga berhak memiliki satu sekretaris pribadi yang ditugaskan untuk membantu pekerjaannya. Dan anggota dewan sendiri yang mengangkatnya. Karena itu, banyak anggota dewan yang mengangkat sekretaris dengan lebih mempertimbangkan aspek fisik (kecantikan)- daripada skill yang sesuai dengan pekerjaan sekretaris.
Banyaknya penghuni parlemen yang lebih memiliki sekretaris cantik memunculkan kabar burung bahwa ada beberapa anggota dewan yang menjalin hubungan affair dengan sekretarisnya. Kabar itu menjadi kenyataan suatu pagi ketika cleaning service menemukan kondom bekas di salah satu ruang anggota dewan.
Kabar heboh itu langsung tersebar ke seluruh penjuru penghuni gedung parlemen dan menjadi perbincangan hangat di kalangan anggota dewan lainnya. Kabar yang berkembang mengatakan bahwa ada anggota dewan dari salah satu fraksi besar yang terlibat permainan seks dengan sekretaris pribadinya. Dari penuturan Abu Semar, hal tersebut lumrah dijumpai di kalangan anggota legislator, namun hanya satu yang berhasil terdeteksi media.
Kasus ditemukannya video adegan mesum milik Ambura Duliman, dari Fraksi Pohon Kuning yang ketahuan selingkuh dengan Putri Gina juga ramai dan menjadi topik utama perbincangan anggota dewan. Padahal dilingkungan teman-temannya, Ambura Duliman adalah sosok dengan religiusitas tinggi, memiliki pergaulan luas, dan berpenampilan kalem. Sayangnya, dia tidak mampu menjaga diri hingga kebablasan menjalin hubungan dengan penyanyi dangdut langganan Partai Pohon Kuning. Tentu saja setelah rekaman adegan mesumnya tersebar luas ke masyarakat, dia dicopot oleh partainya dan harus meninggalkan statusnya sebagai anggota dewan negeri Indosiasat.
Ada lagi kasus menarik, namun sungguh memalukan yang dilakukan anggota parlemen dari negeri Indosiasat. Kasus itu terjadi ketika delapan anggota parlemen Indosiasat mendapat undangan gratis melakukan kunjungan ke negeri Matahari Terbit. Di negara Jepang, mereka diundang untuk lebih mengenal sistem politik, ekonomi, dan budaya masyarakat negeri Sakura.
Selama di sana, kedelapan wakil rakyat dari negeri Indosiasat diajak mengunjungi kawasan industri dan berkeliling melihat gedung istana kekaisaran guna lebih memperdalam wawasan tentang negara Jepang. Selama kunjungan tersebut, peserta dari negeri Indosiasat dibebaskan dari segala biaya apa pun. Namun, banyak yang kaget ketika di luar dugaan mereka dimintai tagihan untuk membayar kegiatan yang baru dilakukannya. Tak dinyana, ternyata setelah diberi penjelasan oleh guide resmi pemerintah, dijabarkan jika untuk paket kegiatan menonton film porno harus bayar sendiri sendiri, karena pemerintahan Jepang tidak menanggung biaya untuk kegiatan yang ternyata digemari anggota parlemen negeri Indosiasat tersebut. Karena itu, ketika diminta membayar mereka membayar tagihan dengan sikap kikuk (hal.56). Menggelikan, namun sangat memalukan karena mereka telah mencoreng nama baik negeri Indosiasat.
Buku karya Abu Semar ini menggunakan tipologi jurnalisme sketsa, bertutur dari deskripsi dan paparan yang episodik, tidak mendalam, yang berbalut dengan sentuhan gonzo (humor) dengan tambahan elemen satire (sindiran) yang merupakan manifestasi perilaku anggota parlemen.
* Peresensi adalah mahasiswa dan aktivis pers UMM
No comments:
Post a Comment