Aktor dan wartawan senior Eddie Karsito kembali merilis buku ketiganya berjudul Menjadi Bintang : Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi. Buku ini mengulas kiat sukses menjadi artis dan pengusaha industri hiburan teater, film dan televisi.
JAKARTA (1/12/2008) LAHIRNYA beberapa stasiun televisi memberi dampak terhadap tatanan sosial. Masyarakat tidak hanya jadi penikmat hiburan televisi tapi juga mencoba untuk terjun menjadi bintang, produser atau crew.
Sayangnya, para artis pendatang baru terkesan bersikap gamang atau kurang menguasai keadaan. Karena itulah apa yang ditulis aktor dan wartawan senior Eddie Karsito dalam bukunya berjudul Menjadi Bintang : Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi, diharapkan dapat memberi gambaran bagi masyarakat yang ingin berkiprah di industri perfilman.
Launching buku Menjadi Bintang ini digelar di Gedung Film, Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin ini. Edi mengaku saat ini belum banyak buku yang membahasa industri perfilman dan pertelevisian secara legakap. Karenanya, Eddie berharap apa yang ditulis dalam buku ini diharapkan dapat memberi gambaran bagi masyarakat yang ingin berkiprah di dunia peran, jangan sampai mereka salah arah dan dimanfaatkan situasi. Sebab, dunia peran semakin komplek, unik dan sedernaha.
Buku setebal 208 halaman yang diterbitkan oleh Ufuk Publishing Houses (Cahaya Insan Suci) dan Yayasan Humaniora ini selain memberi gambaran tentang peta industri film dan televisi, dan sebagainya, buku ini mengulas berbagai tips tahapan menjadi artis, bagaimana mengenali bakat, strategi dan unsur penting casting. Sebab, buku ini dilengkapi wawancara artis, sutradara dan produser Indonesia.
Sutradara Rudi Soedjarwo menilai buku ini bisa menjadi panduan bagi mereka yang ingin terjun di industri film dan televiai. "Penulisnya cukup kredibel karena dia berdiri di beberapa sesi profesi, aktor dan wartawan," katanya. Hal senada juga dikatakan Jenny Rachman, artis dan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia. (PARFI). Menurut dia, yang dibahas buku ini tidak hanya teknis, tetapi film dalam ranah kebudayaan. Dilengkapi hasil wawancara penulisnya dengan para artis, sutradara dan tokoh perfilman nasional. "Dalam buku ini, terangkum sejumlah pemikiran dan gagasan yang layak dijadikan referensi," ujar Jenny.
Eddie Karsito, aktif, dinamis dan 'an enterprising young man'. Predikat yang pas untuk pria kelahiran Kisaran, Sumatera Utara, 24 November 1961 ini. Edi sering membintangi belasan film dan sinetron, diantaranya film " Maaf, Saya Menghamili Istri Anda'. Melalui film ini Edy mendapat penghargaan Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB). Sedangkan sinetronya yang cukup menonjol adalah FTV 'Ujang Pantry" yang tayang di ATV. Bagi Eddie, profesi keaktoran dan kewartawanan merupakan wilayah yang unik dan merupakan profesi yang tiada henti untuk mengaktualisasikan diri , terbuka, universal dan humanis. (dju)
JAKARTA (1/12/2008) LAHIRNYA beberapa stasiun televisi memberi dampak terhadap tatanan sosial. Masyarakat tidak hanya jadi penikmat hiburan televisi tapi juga mencoba untuk terjun menjadi bintang, produser atau crew.
Sayangnya, para artis pendatang baru terkesan bersikap gamang atau kurang menguasai keadaan. Karena itulah apa yang ditulis aktor dan wartawan senior Eddie Karsito dalam bukunya berjudul Menjadi Bintang : Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi, diharapkan dapat memberi gambaran bagi masyarakat yang ingin berkiprah di industri perfilman.
Launching buku Menjadi Bintang ini digelar di Gedung Film, Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin ini. Edi mengaku saat ini belum banyak buku yang membahasa industri perfilman dan pertelevisian secara legakap. Karenanya, Eddie berharap apa yang ditulis dalam buku ini diharapkan dapat memberi gambaran bagi masyarakat yang ingin berkiprah di dunia peran, jangan sampai mereka salah arah dan dimanfaatkan situasi. Sebab, dunia peran semakin komplek, unik dan sedernaha.
Buku setebal 208 halaman yang diterbitkan oleh Ufuk Publishing Houses (Cahaya Insan Suci) dan Yayasan Humaniora ini selain memberi gambaran tentang peta industri film dan televisi, dan sebagainya, buku ini mengulas berbagai tips tahapan menjadi artis, bagaimana mengenali bakat, strategi dan unsur penting casting. Sebab, buku ini dilengkapi wawancara artis, sutradara dan produser Indonesia.
Sutradara Rudi Soedjarwo menilai buku ini bisa menjadi panduan bagi mereka yang ingin terjun di industri film dan televiai. "Penulisnya cukup kredibel karena dia berdiri di beberapa sesi profesi, aktor dan wartawan," katanya. Hal senada juga dikatakan Jenny Rachman, artis dan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia. (PARFI). Menurut dia, yang dibahas buku ini tidak hanya teknis, tetapi film dalam ranah kebudayaan. Dilengkapi hasil wawancara penulisnya dengan para artis, sutradara dan tokoh perfilman nasional. "Dalam buku ini, terangkum sejumlah pemikiran dan gagasan yang layak dijadikan referensi," ujar Jenny.
Eddie Karsito, aktif, dinamis dan 'an enterprising young man'. Predikat yang pas untuk pria kelahiran Kisaran, Sumatera Utara, 24 November 1961 ini. Edi sering membintangi belasan film dan sinetron, diantaranya film " Maaf, Saya Menghamili Istri Anda'. Melalui film ini Edy mendapat penghargaan Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB). Sedangkan sinetronya yang cukup menonjol adalah FTV 'Ujang Pantry" yang tayang di ATV. Bagi Eddie, profesi keaktoran dan kewartawanan merupakan wilayah yang unik dan merupakan profesi yang tiada henti untuk mengaktualisasikan diri , terbuka, universal dan humanis. (dju)
No comments:
Post a Comment