Tuesday, September 23, 2008



BEBASKAN RASA TAKUT PADA PASANGAN


Melalui buku Why Women Talk And Men Walk, pembaca bisa mendapat pelajaran berharga mengenai menjalani hubungan (suami istri atau pacar) yang sehat, tidak menimbulkan kemarahan jika ada pertengkaran, dan tidak ada miss communication pada pasangan
(Pusat Informasi Perkoperasian, September 2008)


Banyak pasangan mampu merengkuh hubungan yang manis dan mulus tanpa hambatan berarti. Sebaliknya, tidak sedikit pasangan yang mengalami masa-masa sulit dalam menjalani hubungan mereka. Lalu, ada di posisi mana Anda dan pasangan? Apakah hubungan Anda dengan sang pasangan berlangsung mulus, atau harus melewati kerikil-kerikil tajam? Jawaban untuk itu, mungkin bisa didapatkan dalam buku ini.z

Komunikasi bukanlah kunci satu-satunya jika pasangan menginginkan hubungan mereka berjalan dengan baik. Kebanyakan para wanita yang menginginkan intensitas kedekatan dengan pasangan biasanya secara otomatis akan mengajak pasangannya ke pembicaraan yang serius. Tetapi hal itu akan membuat pasangannya berpikir "lain".

Yang dimaksud lain di sini adalah mereka (para pria) mempunyai rasa "malu" dalam hubungannya (sebagai pacar atau sebagai suami). Misalnya, mereka tidak ingin melihat pasangannya kecewa dan sedih karena tidak becus melakukan sesuatu. Bukan hanya pria yang mempunyai rasa "malu", wanita juga mempunyai rasa "takut", yakni takut akan kehilangan pasangan dan takut akan isolasi.

Terlepas dan itu, dalarn pikira pria, komunikasi tersebut mempunyai konotasi negatif, padahal si wanita hanya ingin berbicara mengenai sejauh mana hubungannya dengan pasangan tanpa ada pembicaraan "menuduh" pasangannya jika hubungan mereka tidak berjalan dengan baik. Tetapi, para pria berpikiran jika pasangannya tiba-tiba mengajak ngobrol dan terlihat serius, mereka akan mengasumsikan bahwa ada yang tidak beres pada dirinya, padahal kenyataannya tidak.

Mengapa wanita terus berbicara dan pria memilih pergi menghindar? Berdasarkan alasan itu, Patricia Love dan Steven Stosny melahirkan buku ini. Dalam buku ini, Anda yang merasa sudah pusing tujuh keliling karena hubungan yang tidak berhasil, bisa menemukan titik cerah untuk membina hubungan yang lebih baik

Secara mendasar, wanita menginginkan pria untuk melakukan apa yang dia inginkan sehingga dia tidak perlu merasa khawatir, dan pria menginginkan wanita untuk menyerah sehingga dia tidak perlu merasa sebagai pecundang.

Buku ini memuat tentang perebutan kekuasaan yang biasanya terjadi pada pasangan, selain memberikan tips-tips untuk para pasangan, seperti bagaimana menghindari rasa takut dan malu pada pasangan, indeks rasa takut, isolasi, dan kekurangan (RIK) untuk wanita, indeks rasa malu, tidak kompeten, dan gagal (RTG). Untuk pria, dampak perceraian pada kesehatan, kebahagiaan, keamanan, dan prestasi kerja, serta cara wanita mempermalukan pria (dalam konotasi positif), cara pria meninggalkan wanita. Bahkan, untuk pasangan suami istri, ada artikel mengenai 20 alasan melakukan seks ketika Anda tidak merasa menyukai itu.

Melalui buku Why Women Talk And Men Walk, pembaca bisa mendapat pelajaran berharga mengenai menjalani hubungan (suami istri atau pacar) yang sehat, tidak menimbulkan kemarahan jika ada pertengkaran, dan tidak ada miss communication pada pasangan. Walaupun buku ini hanya dikhususkan bagi pasangan suami istri, tak ada salahnya siapapun untuk membaca buku ini agar mampu membebaskan rasa takut dan sukses menjalin hubungan.

PIP

No.302--SEPTEMBER»TH XXVI«2008





No comments:

Twitter Facebook

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes